Joki Tugas Akhir, Mengancam Integritas Akademik

29-July-2024

Fenomena joki tugas akhir di Perguruan Tinggi kian marak dan menjadi perhatian serius bagi pihak kampus serta masyarakat. Praktik yang tidak etis ini dinilai mengancam integritas akademik dan kualitas lulusan perguruan tinggi.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, banyak mahasiswa yang menggunakan jasa joki untuk menyelesaikan tugas akhir mereka. Alasan utama para mahasiswa ini menggunakan jasa joki bervariasi, mulai dari ketidakmampuan dalam menyelesaikan tugas, keterbatasan waktu karena bekerja paruh waktu, hingga tekanan untuk segera lulus.


Praktik joki tugas akhir ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari situasi ini. Mereka menawarkan jasa melalui media sosial dan forum-forum online dengan tarif yang bervariasi, tergantung tingkat kesulitan dan waktu penyelesaian tugas.


Koordinator Program Studi Teknologi Informasi Politeknik Negeri Ketapang, Darmanto, S.Kom., M.Kom, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya praktik joki tugas akhir ini. "Ini merupakan pelanggaran serius terhadap etika akademik dan merusak reputasi institusi. Kami akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.


Program Studi Teknologi Informasi sendiri telah mempunyai stategi untuk memperketat pengawasan dan verifikasi tugas akhir mahasiswa. Beberapa langkah yang akan diambil antara lain adalah mewajibkan presentasi tugas akhir di hadapan dosen pembimbing dan penguji, serta malakukan verifikasi sistem yang telah di buat oleh mahasiswa untuk mendeteksi kemungkinan adanya kecurangan.


"Kami juga akan memberikan sanksi tegas bagi mahasiswa yang terbukti menggunakan jasa joki, termasuk kemungkinan dicabutnya gelar akademik. Selain itu, kami akan melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya kejujuran dan integritas akademik," tambah Darmanto, S.Kom., M.Kom.



Maraknya praktik joki tugas akhir ini menjadi cerminan dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Diharapkan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Program Studi Teknologi Informasi, fenomena ini dapat diminimalisir dan kepercayaan terhadap kualitas pendidikan di perguruan tinggi tersebut dapat dipulihkan.